Home > Ginekologi > Penyakit Menular Seksual

Penyakit Menular Seksual

Aug 15, 2009 23 Comments by lusa

Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap orang. Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah seseorang yang sering  “jajan” alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat. Penyakit menular seksual yang nantinya kita bahas disini antara lain :

  1. Herpes
  2. Gonorea
  3. Sifilis
  4. Chlamidia


Herpes

Pengertian herpes adalah infeksi akut pada genetalia dengan gejala khas berupa vesikel.

Etiologi

Disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe II. Cara penularan melalui hubungan kelamin, tanpa melalui hubungan kelamin seperti : melalui alat-alat tidur, pakaian, handuk,dll atau sewaktu proses persalinan/partus pervaginam pada ibu hamil dengan infeksi herpes pada alat kelamin luar.

Perbedaan HSV tipe I dengan tipe II

HSV tipe IHSV tipe II
PredileksiKulit dan mukosa di luarKulit dan mukosa daerah genetalia dan perianal
Kultur pada chorioallatoic
membran (CAM) dari telur ayam
Membentuk bercak kecilMembentuk pock besar dan tebal
SerologiAntibodi terhadap HSV tipe IAntibodi terhadap HSV tipe II
Sifat lainTidak bersifat onkogeniBersifat onkogeni

Epidemiologi

Herpes simpleks virus tipe II ditemukan pada wanita pelacur 10x lebih tinggi daripada wanita normal. Sedangkan HSV tipe I sering dijumpai pada kelompok dengan sosioekonomi rendah.

Patogenesis

Infeksi herpes genitalis dapat sebagai infeksi primer maupun sebagai infeksi rekuren.

  • Infeksi primer – Infeksi primer terjadi bila virus dari luar masuk ke dalam tubuh penderita, DNA dari tubuh penderita melakukan penggabungan dan mengadakan multiplikasi. Pada saat itu, tubuh hospes belum memiliki antibodi yang spesifik hingga menimbulkan lesi lebih luas. Selanjutnya virus menjalar melalui serabut syaraf sensorik menuju ganglion sakralis (syaraf regional) dan berdiam disana.
  • Infeksi rekuren – Infeksi rekuren terjadi pada suatu waktu bila ada faktor tertentu (trigger factor) sehingga virus mengalami reaktivitas dan multiplikasi kembali.

Gambaran Klinis (Tanda dan Gejala)

  • Timbul erupsi bintik kemerahan, disertai rasa panas dan gatal pada kulit region genitalis.
  • Terkadang disertai demam, seperti influenza, setelah 2-3 hari bintik kemerahan berubah menjadi vesikel disertai nyeri.
  • 5-7 hari, vesikel pecah dan keluar cairan jernih sehingga timbul keropeng.
  • Kadang dapat kambuh lagi.

Komplikasi

  • Gangguan mobilitas, vaginitis, urethritis, sistitis dan fisura ani herpetika terjadi bila mengenai region genetalia.
  • Abortus
  • Anomali kongenital
  • Infeksi pada neonatus (konjungtifitis/ keratis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan anomali konvulsi).

Penanganan

  • Lakukan pemeriksaan serologi (STS).
  • Atasi nyeri dan demam dengan parasetamol 3 x 500 mg.
  • Bersihkan lesi dengan larutan antiseptic dan kompres dengan air hangat.
  • Keringkan dan oleskan acyclovir 5% topikal setelah nyeri berkurang.
  • Berikan acyclovir tablet 200 mg tiap 4 jam.
  • Rawat inap bila terjadi demam tinggi, nyeri hebat, retensi urin, konvulsi, neurosis, reaksi neurologik lokal, ketuban pecah dini maupun partus prematurus.
  • Berikan pengobatan pada pasangan berupa acyclovir oral selama 7 hari.
  • Bila terpaksa partus pervaginam, hindari transmisi ke bayi atau penolong.

Gonorhea

Pengertian, adalah penyakit kelamin yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.Disebut juga penyakit kencing nanah atau GO.

Penyebab

Penyebabnya adalah kuman Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus.

Kuman ini menyerang selaput lendir dari :

  • Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim.
  • Saluran tuba fallopi.
  • Anus dan rektum.
  • Kelopak mata.
  • Tenggorokan.

Tanda Dan Gejala

Penularan melalui oral, anal dan vaginal seks. Hampir 90% penderita GO tidak memperlihatkan keluhan dan gejala. Tanda pada penderita GO baik lelaki dan perempuan, bisa tanpa keluhan dan gejala.

Lelaki

  • Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis.
  • Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.
  • Sering buang  air kecil.
  • Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).

Perempuan

  • Pengeluaran cairan vagina tidak seperti biasa.
  • Panas dan nyeri saat kencing.
  • Keluhan dan gejala terkadang belum tampak meskipun sudah menular ke saluran tuba fallopi.

Bila gejala sudah meluas ke arah PID (Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul :

  • Nyeri perut bagian bawah.
  • Nyeri pinggang bagian bawah.
  • Nyeri sewaktu hubungan seksual.
  • Perdarahan melalui vagina diantara waktu siklus haid.
  • Mual-mual.
  • Terdapat infeksi rektum atau anus.

Bila GO tidak diobati maka ± 1% dari lelaki dan wanita, akan terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe Infection. Tanda dan gejalanya  berupa demam, bercak di kulit, persendian bengkak dan nyeri, peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan selaput pembungkus otak serta meningitis.

Komplikasi

Komplikasi dapat timbul pada bayi, lelaki maupun perempuan dewasa.

1.   Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran kencing (urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,

2.   Perempuan – PID, infertil, gangguan menstruasi kronis, peradangan selaput lendir rahim setelah melahirkan (post partum endometriosis), abortus, cistitis (peradangan kandung kencing), peradangan disertai pus.

Pencegahan

  • Menghindari seks bebas (free sex).
  • Monogami.
  • Penggunaan kondom saat vaginal, oral maupun anal seks.

Penanganan

1. Pada masa kehamilan, berikan antibiotika seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan 2,25 gram oral dosis tunggal. c) Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d) Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.

2. Masa nifas, berikan antibiotika seperti : a) Xiprofloksasin 1 gram dosis tunggal. b) Trimethroprim + Sulfamethoksazol (160 mg + 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.

3. Oftalmia neonatorum (konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes. b) Antibiotika – Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Amoksisilin + asam klamtanat 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis tunggal.

4. Lakukan konseling tentang metode barier dalam melakukan hubungan seksual.

5. Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya.

6. Buat jadual kunjungan ulang dan pastikan pasangan & pasien akan menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.

Sifilis

Pengertian

Adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum, bersifat kronik dan sistematik. Nama lain adalah Lues venereal atau raja singa.

Penyebab

Penyebabnya adalah Treponema Pallidum, termasuk ordo Spirochaecrales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk spiral teratur, panjang 6-15 µm, lebar 0,15 µm, terdiri atas 8-24 lekukan. Pembiakan secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam.

Klasifikasi

Sifilis terbagi menjadi sifilis congenital dan sifilis akuista.

1.   Sifilis Kongenital, terbagi atas : a) Dini (sebelum 2 tahun); b) Lanjut (sesudah 2 tahun); Stigmata

2.   Sifilis Akuista, terbagi : a) Klinik; b) Epidemiologik

Menurut caranya sifilis dibagi menjadi tiga stadium yaitu : Stadium I (SI); Stadium II (SII); Stadium III (SIII)

Secara epidemiologik, WHO membagi menjadi :

  • Stadium dini menular ( dalam waktu 2 tahun sejak infeksi), terdiri dari SI, SII, stadium rekuren dan stadium laten dini.
  • Stadium lanjut tak menular (setelah 2 tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium laten lanjut dan SIII.

Komplikasi

  • Pada kehamilan: a) Kurang dari 16 minggu : kematian janin (sifilis fetalis). b) Stadium lanjut : prematur, gangguan pertumbuhan  intra uterin, cacat berat (pnemonia, sirosis hepatika, splenomegali, pankreas kongenital, kelainan kulit dan osteokondritis).

Tanda dan gejala

  • Lesi (berupa ulkus, soliter, dasar bersih, batas halus, bentuk bulat/longitudinal).
  • Tanpa nyeri tekan.

Penanganan

1. Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada persalinan.

2. Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada penggunaan instrumen.

3. Pemberian antibiotika, misal : Benzalin pensilin 4,8 juta unit IM setiap minggu dengan 4x pemberian; Dofsisiklin 200 mg oral dosis awal, dilanjutkan 2×100 mg oral hingga 20 hari; Sefriakson 500 mg IM selama 10 hari.

4. Sebelum pemberian terapi pada bayi dengan dugaan/ terbukti menderita sifilis kongenital, maka dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis dan uji serologik tiap bulan sampai negatif. Berikan antibiotik : Benzalin pensilin 200.000 IU/ kgBB per minggu hingga 4x pemberian; Sefriakson 50 mg/ kg BB dosis tunggal (per hari 10 hari).

5. Lakukan konseling preventif, pengobatan tuntas dan asuhan mandiri.

6. Memastikan pengobatan lengkap dan kontrol terjadwal.

7. Pantau lesi kronik atau gejala neurologik yang menyertai.

Chlamydia

Pengertian

Adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis dan dapat diobati.

Penyebab

Kuman Chlamydia trachomatis.

Penularan

Kuman ini menyerang sel pada selaput lendir : a) Uretra, vagina, serviks dan endometrium. b) Saluran tuba fallopi. c) Anus dan rektum. d) Kelopak mata. e) Tenggorokan (insiden jarang).

Chlamydia paling sering menyerang pada usia muda dan remaja. Penularannya dapat melalui : hubungan seksual secara oral, anal maupun oral seks; hubungan seksual dengan tangan, sehingga cairan mani terpercik ke mata; dari ibu ke bayi sewaktu proses persalinan.

Tanda dan gejala

Sekitar 75 % perempuan dan 50% laki-laki yang tertular Chalmydia tidak menunjukkan tanda dan gejala. Keluhan dan gejala biasanya timbul sekitar 3 minggu setelah tertular kuman chlamydia.

Adapun tanda dan gejalanya adalah :

1. Menderita proktitis (radang rektum), urethritis (radang saluran kencing) dan konjungtivitis (radang selaput putih mata).

2. Pada wanita : keluar cairan dari vagina; perasaan panas dan nyeri sewaktu buang air kecil

3. Bila sudah menyebar ke tuba fallopi, akan timbul : nyeri perut bagian bawah; nyeri sewaktu coitus; timbul perdarahan pervaginam diantara siklus haid; demam dan mual-mual

4. Pada pria : keluar cairan kuning seperti pus dari penis; nyeri dan rasa terbakar sewaktu kencing; nyeri dan bengkak pada testis

Komplikasi

PerempuanLaki-lakiBayi baru lahir
  1. PID
  2. Infertil
  3. Radang kandung kencing (cyctitis)
  4. Radang serviks (servisitis)
  1. Prostitis
  2. Timbul jaringan parut pada urethra
  3. Infertil
  4. Epididimis
  1. Kebutaan
  2. Pneumoni (radang paru)
  3. Kematian

Pencegahan

1) Hindari seks bebas; 2) Monogami; 3) Gunakan kondom saat hubungan seks baik dengan oral, anal maupun vaginal seks.

Penanganan

1. Doksisiklin per oral 2x sehari selama 7 hari.

2. Asitromisin dengan pemberian dosis tunggal (kontraindikasi untuk ibu hamil, gunakan eritromisin, amoksilin, azitromisin).

3. Lakukan follow-up pada penderita dengan : a) Apakah obat yang diberikan sudah diminum sesuai anjuran. b) Pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati. c) Jangan melakukan hubungan seks, bila pengobatan belum selesai. d) Lakukan periksa ulang 3-4 bulan setelah selesai pengobatan.

Referensi

Adobe Reader- [HIV-AIDSbooklet_part3.pdf].
Adobe Reader- [SSH-6135-IND.pdf]. Chlamydia Dan Gonorea.
Harahap, M, 1984. Penyakit Menular Seksual. Gramedia, Jakarta.
Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
Rabe, Thomas, 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan, Hipokrates, Jakarta.
Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Yatim, Faisal (2005). Penyakit Kandungan. Myoma, Kanker Rahim/ Leher Rahim Dan Indung Telur, Kista, Serta Gangguan Lainnya. Jakarta.

Kata Kunci

penyakit menular seksual, prinsip penanganan penyakit menular seksual, prinsip penanganan pms, seksual, rekuren adalah, penyakit seksual menular, penyakit menular sexual, penyakit menular seks, penyakit seksual.

Ginekologi
© LUSA.web.id   |   Share :  
lusa

About the author

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

23 Responses to “Penyakit Menular Seksual”

  1. ardy says:

    peyakit ini sngt berbahaya

  2. whie says:

    tmn sy laki2, penis dy berdarah apa itu tmsk sipilis???
    berbahaya kah???

    • lusa says:

      @whie

      Belum tentu “Whie”.. Untuk mendiagnosa itu sifilis atau bukan perlu pengkajian dan pemeriksaan yang tepat. Tanda dan gejala sifilis sangat banyak dan manifestasinya tergantung dari stadium penyakit ini, bahkan sebelum dilakukan uji serologi untuk mendiagnosa apakah itu sifilis atau bukan sangatlah sulit.

      Perdarahan pada penis, perlu dikaji disebabkan oleh apa dulu.. Oleh karena itu, saya sarankan konsultasikan ke ahlinya (ahli kandungan atau ahli kulit kelamin).

      Sebagai wacana tentang sifilis, ada beberapa referensi yang mungkin bisa dibaca:
      en.wikipedia.org/wiki/Syphilis
      nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001327.htm
      tanyadokter.com/disease.asp?id=1000714

      Semoga bermanfaat…

  3. RIKHA says:

    asw… sahabat subhanalah ilmunya, saya izin copy bwt tambahan ilmu , trims

  4. the heart says:

    ..mau nanya.. tahun yang lalu saya melakukan hubungan seksual dengan teman saya dan . hari kemudian saya mengeluarkan cairan kuning dan kemaluan saya terasa dingin …lalu cairan tersebut itu hilang dengan sendirinya…terus kaki saya sering pegal pegal dan pinggang saya sering sakit terdapat kuti kecil kecil di sekitar kepala kemaluan saya dan yang paling saya heran apa bila saya makan makan an seperti ikan daging (terutama) AYAM TELUR DAN PEDAS KEMALUAN SAYA LANGSUNG GATAL>>>dan nafsu makan saya berkurang berat badan saya pun menurun STELAH KENCING KELAMIN PUN SERING PERIH DAN KERIPUT SEPERTI INFEKSI hanya itu saya pernah demam tapi itu juga gara gara tipes …GA ADA BUANG AIR BATUK ATAU PUN GEJALA AIDS LAIN NYA… ……saya minta tolong penyakit itu termasuk jenis penyakit kelamin yang mana dan penyembuhannya seperti apa serta tolong sekalian obatnya saya ingin berobat ke dokter tapi saya termaksuk orang yang tidak mampu…..SEKARANG SAYA SUDAH TAUBAT DAN INGIN MENIKAH TAPI SAYA TIDAK MAU PENYAKIT SAYA MENULAR KE CALON ISTRI SAYA NANTI…TRIMA KASIH

    • lusa says:

      @the heart :

      Mohon maaf sebelumnya kepada “the heart”.

      Penyakit menular seksual bagaikan permainan pingpong, dalam artian “apabila si wanita sudah terinfeksi maka pasangannya terkena juga”.

      Berdasarkan keluhan yang disampaikan, ada kemungkinan saja Anda terkena salah satu dari penyakit menular seksual di atas. Apalagi jika Anda (mohon maaf), pernah melakukan hubungan seksual yang “tidak sehat” atau mempunyai perilaku seksual “tidak sehat”.

      Untuk memastikan diagnosa, diperlukan pengkajian yang mendalam dan pemeriksaan secara detail. Sehingga pengobatan yang diberikan sesuai dengan penyebabnya. Apakah disebabkan oleh jamur, kuman maupun virus. Jadi tidak sembarang memberikan pengobatan pada penyakit Anda.

      Saya menyarankan, tetaplah periksa ke pelayanan kesehatan yang memadai. Untuk meringankan beban biaya pemeriksaan, cobalah datang ke puskesmas terlebih dahulu dan minta surat rujukan ke rumah sakit pemerintah (bila perlu). Sekarang ini, banyak cara untuk memperoleh keringanan biaya berobat di rumah sakit. Antara lain dengan SKTM, jamkesmas, surat miskin dsb..

      Saya mengucapkan syukur dan selamat kepada “the heart”, yang akan menuju hidup Anda lebih berarti.. Semoga selalu diberikan yang terbaik oleh Tuhan..

  5. kaltim says:

    Mau tanya, apakah penyakit MYOMA itu bisa menular????

  6. yeni says:

    penyakit ini memang sangat-sangat berbahaya.. maka dari itu kita harus berhati-hati.

  7. karel says:

    mba saya mau tanya apakah penyakit kencing nanah itu bisa menjadi penyakit aids.?
    ..
    1 tahun g lalu saya penah mengalaminya dan apakah bisa d’smbuhkan atau tdk mba..?
    ..
    mba saya bertobat dan insya allah tahun depan saya mau menikah dan saya tdk mau klau istri dan anak saya dpat tertular penyakit itu..
    ..
    mohon bantuan’a mba

  8. mo2W says:

    mbag sya mo txa, d daerah miss V ,kxk da lesi gtu pa tu jga sifilis mbag????
    pi tdk pernh berhubngan sex bebas mbag…,tba-tiba jha muncul sendiri,pha bner tu sifilis mbag???

  9. hany says:

    tanya mbak,smnggu yg llu Q berhubgan dgn pasangan Q,keesokan harinya klistoris Q tiba2 bgkak.
    sblumnya mmg klistoris Q uda bgkak sebagian tp bentuknya gak brubah,tp jg gak mengecil/mmbsar dan itu Q biar kn smpai 5thn/smpai skrg ni.

    kr2 pnyakit Q ni apa ya mbak?pa da hubngannya ma aktifitas sex q ahr2 ni ya mbak?

  10. noname says:

    mau tnya klistoris saya sedikit membengkak dan memerah itu apa ada hubungan dengan penyakit kelamin? trus penyakit jenis apa itu?
    lalu ada benjolan kecil di balik klistoris yg buat rasa nyeri..

    Tolong segera diblas

  11. kaka22 says:

    mba saya mau tanya nh..
    Saya merasakan sakit pada mr ps saya waktu buang air dan terasa perih bgett mba trus slalu mengeluarkan cairan seperti nanah apa gerangan penyakit yg saya derita ini y mba..
    Aku memang melakukan sex yg tdak sehat dgan pasangan saya mba..
    Aku baru skali melakukan hbgan itu tpi stlah beberapa minggu aku meraskan gejala2 sprti diatas mba apa mgkn pasngan saya sdah terkena dulu y mba..??
    Dan apa obatnya n solusi yg terbaiknya y mba,
    apa nama2 obat diatas bisa saya dapatkn diapotek2 n apa benar nama2 obat yg tercntm diatas y mba..
    Y itu aja yg saya mau tanyakan mba sebelumna mksah yg sbanyk_bnyak ke mba.

  12. yoen says:

    mba makasih ya atas artikelnya bagus bangat buat nambah wawasan kita semua n ijin copy paste ya….

  13. melly says:

    mbak izin copy yaa , buat tugas adk saya :?)
    bermanfaat sekali apa yg mba” share ini ..
    terima kasih :)

  14. ilma says:

    Assalamu’alaikum wr.wb,..mba artikel yg bgus skali,.sya izin copas artikelnya yh,..untk tmbah ilmu pengtahuan,..terima ksih sblumnya^__^

    • lusa says:

      Wa’alaikum salam wr.wb

      Alhamdulillah.. semoga memberikan manfaat…
      Silakan saja mbak… dan terimakasih telah berkunjung..

  15. ojan says:

    Ass….
    Mba say punya keluhan
    Bagian depan penis saya skit
    Trus kdang keluar nanah sedikit
    Mohon saranna mba
    Terima kasih

  16. Rahel says:

    mbak lusa, saya mau konsul.. sekitar 1 tahun yg lalu saya pernah menderita penyakit sifilis/GO (tidak tahu percisnya, pkknya kencing nanah). lalu saya konsultasikan ke klinik, dan setelah berkonsultasi akhirnya saya disuntik (1x), dan kemudian diberi obat untuk diminum :

    – Lapistan, 3x sehari
    – tariflox , 2x sehari
    – doxiciclyne, 2x sehari
    – sama di kasih obat 7 biji yg harus dimakan langsung, pada saat pertama minum obat (lupa nama obatnya)

    bgtu tersiksa menderita penyakit sprti ini.
    alhamdulillah keesokan hari nya pun sudah tidak berasa sakit dan kering total,
    namun beberapa hari belakangan ini (setelah 1 tahun semenjak kena PMS), tiba2 alat kelamin saya seperti agak panas gtu (hangat) dan sprti ada rsa sedikit gatal di dalam alat kelamin saya. dan setelah saya lihat d kamar mandi, ternyata “haah..keluar lagi” sungguh shock saya, dan dsaat saya tidak melakukan apapun cairan bening sering keluar walaupn sangat sedikit, dan pada saat bangun tidur, saya sering melihat CD saya, ternyata ada bercak2 noda bekas sperma yg sudah mengering.

    yg ingin saya tanyakan, apakah pengobatan nya belum tuntas ya mbak?
    kenapa penyakit ini susah untuk disembuhkan total?
    saya punya istri, dan saya tidak ingin menularkan penyakit ini kepada istri saya.. tp yg saya khawatirkan, walaupun sudah tidak bernanah/ sakit (merasa normal & sembuh) saya takut d waktu2 lain d saat sya berhubungan dengan istri, itu bs menular ke dia..
    sungguh..saya menjadi orang yg sangat berdosa & bersalah apabila hal ini menimpa istri saya.

    mohon response nya yaa mbak lisa..
    terima kasih.

  17. sari says:

    mau tanya apakah kista bisa menular pd pasangan?