Home > Gizi > Konsep Dasar Ilmu Gizi

Konsep Dasar Ilmu Gizi

Aug 23, 2009 70 Comments by lusa

Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat menjelaskan konsep dasar ilmu gizi. Materi ini akan membahas beberapa pokok bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain:

  1. Beberapa pengertian / istilah dalam gizi.
  2. Sejarah perkembangan ilmu gizi.
  3. Ruang lingkup ilmu gizi.
  4. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan.
  5. Fungsi zat gizi.

Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi

  1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
  2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
  3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
  4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
  5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
  6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
  7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.

Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu:

  1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
  2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.

Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi

Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.

Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain:

  1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier  (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan  penggunaan energi makanan yang meliputi  proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya  penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan  makanan pokok.
  2. Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
  3. Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
  4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
  5. Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).

Ruang Lingkup Ilmu Gizi

Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit).

Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.

Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.

Perkembangan gizi klinis :

  • Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
  • Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
  • Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.
  • Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
  • Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
  • Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
  • Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).

Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan

Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.

Makronutrien

Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.

Mikronutrien

Golongan mikronutrien terdiri dari:

  1. Karbohidrat – Glukosa; serat.
  2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
  3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
  4. MineralKalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
  5. VitaminVitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C.
  6. Air

Fungsi Zat Gizi

  1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
  2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
  3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.

Referensi

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.
Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.

Kata Kunci

ilmu gizi, pengertian gizi, konsep dasar ilmu gizi, pengertian ilmu gizi, ilmu gizi dasar, pengertian zat gizi, fungsi zat gizi, definisi gizi buruk, ruang lingkup ilmu gizi, materi ilmu gizi, makronutrien, pengertian bahan makanan, fungsi gizi, konsep dasar gizi, materi gizi, definisi ilmu gizi, pengertian status gizi, ilmu gizi olahraga, pelajaran ilmu gizi, sejarah perkembangan ilmu gizi, gizi dasar, ilmu tentang gizi, artikel ilmu gizi, pengelompokan zat gizi, tentang ilmu gizi.

Gizi
© LUSA.web.id   |   Share :  
lusa

About the author

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

70 Responses to “Konsep Dasar Ilmu Gizi”

  1. rahmah says:

    syukron..informasi saya jadi bertambah..insyaAllah bermanfaat

  2. Emm says:

    Mkch yach infonya bgs.

  3. lusa says:

    @rahmah
    amin ..

    @Emm
    sama-sama, semoga membantu .. :)

  4. endy says:

    alhamdulilah pengetahuaan tntang gizi brtmbah tpi tlong cntumkn jga cra mnghitung energi yg diprlukn oleh mmnusia dlm mlakukn aktvitas sehari-hari.. thanks…

    • lusa says:

      @endy

      Insya Allah, tulisan tentang cara menghitung energi akan kami posting di web ini..

      Sama-sama…. :)

  5. luthfi yuda p says:

    kk yang buat artikel ini, ada yang lebih detail lagi tentang mikro dan makronutrien g kl ada tentang pertanian donk??hehehe
    butuh buat karya tulis nihh, tp makasih ya yang ini juga alhamdulillah bahannya bagus, makasih…

    • lusa says:

      @luthfi yuda p : Insya Allah.. iya.. ambil dari berbagai sumber..
      Untuk materi Mikro dan Makronutrien yang lebih detail, saya tidak punya..
      Kebetulan bidang saya di kebidanan.. dan materi konsep dasar gizi sebagai dasar awal pengetahuan kami.. Ini ada beberapa link yang mungkin bisa membantu dalam mencari artikel yang Anda butuhkan :
      usda.gov/wps/portal/usdahome
      pustaka-deptan.go.id/

      selamat belajar..

  6. MoNIKa PS says:

    MaKAsiH ataz artiKEL x ya kak. .
    Kak, website resmi u/ bs djadi-n referensi ap kak??

  7. reny sukmawati says:

    Alhamdulillah, makasih ya, aq lagi cari bahan buat tugas, apa yg dicari ada disini. Makasih ya….

  8. safry says:

    matur suwun…………

  9. rahmadina says:

    than’k to informatioan

  10. ASGAF says:

    ok…………. infonya bisa cukup membantu.. thanks

  11. ASGAF says:

    kalo bleh tau,,anda, kul dmana sekarang……..

  12. adi says:

    terimakasih atas segala ilmu pengetahuan yang dituangkan didalam informasi mengenai ilmu gizi

  13. imam soepardi says:

    trimah kasih tuk nambah ilmu

  14. Bram Pranatakusuma says:

    Alhamdulillah…. mbak telah berbagi ilmu semoga Allah SWT senantiasa menambah keilmuan mbak lagi… “hakikat ilmu bila dibagi maka tidaklah akan berkurang namun sebaliknya akan semakin bertambah dan bertambah…terus”….. at least bertambah kematangannya dan semakin wisdom… Sukses deh mbak…semoga jangan terputus knowledge sharing dibidangnya…

    • lusa says:

      @Bram Pranatakusuma

      Amin… Insya Allah, ilmu yang kita pelajari dan bisa berbagi ilmu, dapat bermanfaat…

      Trimakasi.. motivasi ” Sdr. Bram Pranatakusuma” menambah semangat saya untuk terus menulis.. :)

  15. adji says:

    terima kasih saya mendapat bahan yang dapat saya gunakan untuk mengajar ….

  16. kiky says:

    makasiih atas informasinyaa

  17. wiwi says:

    Thank u 4 all….

  18. Mel M'lati says:

    Hhhmmm, thx info.y :)

  19. Sukron Nawawi says:

    Makasih atas info yang bagus ini…

    • lusa says:

      sami-sami Icca :)

    • JULIAN says:

      Trimakasih atas info tentang gizi, tapi kalo bisa saya dibantu tentang berapa kebutuhan konsumsi (gram/kap/hari) untuk komoditi :
      – Beras
      – Jagung
      – Terigu

      Trims sebelumnya…

  20. El - Nief says:

    thks for infonya,, gan..
    lumayan ngebantu bwt testing…

    *contekann…. hehe

  21. sahat jb kw 17 says:

    fantastis artikel ini,
    akan saya terapkan pd anak saya…

  22. odjzie says:

    mav mbak
    pada pembahasan “Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan” kayaknya sa;ah penempatan antara mikro n makro nutrients.
    biar gak sesat
    thx

  23. vio says:

    Trims , tinggal pengertian pangan yang belum ketemu

  24. Soe says:

    cara hitung status gizi mana?

  25. Retno Tri Andayani says:

    wow….bermanfaat buat aq nih, makasih ya…..

  26. khairunissa daud says:

    syukron jiddan tugas spupu ana jadii teratasi,,,,,

  27. Elis says:

    Hmmm
    makasi tas ilmu yg udah dibagi.
    Karna sgt membantu bwd saya

  28. wulan says:

    aku pengen kuliah di jurusan ilmu gizi…kuliah yg bgs di mana ya mbak,

    • lusa says:

      Mbak Wulan dapat ambil kuliah jurusan gizi di jenjang D3, D4 ataupun S1. Apabila mau langsung ambil S1 dapat kuliah di
      universitas yang mempunyai jurusan gizi, antara lain: IPB (Institut Pertanian Bogor), Unsoed (Universitas Jendeeral Soedirman), Undip (Universitas Diponegoro), UGM (Universitas Gajah Mada), UB (Universitas Brawijaya) dan UI (Universitas Indonesia).
      Sedangkan mau kuliah di jenjang diploma dapat kuliah di poltekkes yang mempunyai jurusan gizi.

      Memilih jurusan kuliah bukan hal yang mudah, tetapi perlu dipersiapkan dengan matang. Jangan sampai salah mengambil langkah/keputusan karena dapat berdampak pada psikologis, masalah akademis dan masalah relasional (tidak nyaman dan minder).

      Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengambil jurusan, antara lain:
      1. Sesuaikan dengan cita-cita, bakat dan minat;
      2. Cari informasi yang lengkap;
      3. Lokasi dan biaya;
      4. Daya tampung atau peluang;
      5. Prospek karier atau pekerjaan;
      6. Kualitas lulusan dan akreditasi institusi pendidikannya.

      Moga bisa membantu….

  29. siwi setyawan says:

    saling share ilmu ya mbak.. thx infonya

  30. rizka_z says:

    ini sangat bermanfaat kak, klw bsa informasi yg lbih detail, ada gag???

  31. fina says:

    makasih atas ilmunya mbak. kirim donk tentang analisis status gizi ibu hamil di alamt emailku.

  32. burham says:

    ada apa tidak ya buku tentang gizi yg kaitannya/ruang lingkupnya mengenai olahraga. . .minta artikelnya ya thank

  33. artini says:

    kak boleh nanya nggak tntang ilmu gizi? itu app ajj sieh yang di plajari?

  34. Ima Nurafiyanti says:

    caranya kalau kita pengen mengetahui secara detail tetang fakultas yang kita mau bagaimana? biasanya di web hanya sedikit- sedikit

  35. cik ayu says:

    materi ttg gizi dan pertilitas :
    1. zat gizi pendukung fertilitas
    2. pengaruh status gizi terhadap sistem reproduksi

  36. visca jacobus says:

    wuah,tx yah atas info membantu banget bt tugas aq!
    god bless.

  37. Yaqien says:

    saya mau bertanya,
    bgaimana perawatan bumil dg anemia,pre eklamsi-eklamsi,hyperemesis gravidum agar mncapai status gizi yg optimal??
    mhon penjelasannya

  38. zaahra says:

    info iiank sngat bguss
    trima kasih mb” :D

  39. maria says:

    kak mau tanya kuliah di gizi enak gak??

  40. KARNI GORONTALO says:

    MATERI INI DAH MEMBANTU SYA TUK TAMBAHAN MATERI ILMU GIZI…TRIMS YA???

  41. mifn cook says:

    sangat bermanfaat sekali,boleh tahu nama fb nya..saya ingin sekali sharing sehingga bisa maksimal dalam berkarya karena saya pelaku kuliner,terimakasih..

  42. Daffafauzan says:

    Kak mau tanya,pengertian tenaga dalam ilmu gizi itu apa ?

  43. NisaKhoirun says:

    makasih kak, infonya sangat membantu saya. kak boleh tahu nama fb/emailnya biar saya bisa sharing soal ilmu gizi…?

  44. khoirun nisa' says:

    mbk infonya sangat mendukung sekali, kalau boleh tahu saya minta alamat e-mail dan facebooknya mbak….. ini e mail saya [email protected]

  45. paramita says:

    Terima Kasih ini sangat membantu saya dalam belajar tentang gizi dan diet