Home > Askeb III (Nifas) > Perdarahan Post Partum (Perdarahan Pasca Persalinan)

Perdarahan Post Partum (Perdarahan Pasca Persalinan)

Sep 18, 2011 31 Comments by lusa

Perdarahan post partum atau perdarahan pasca persalinan adalah salah satu penyebab kematian ibu melahirkan. Tiga faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan adalah perdarahan post partum atau perdarahan pasca persalinan, hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan infeksi. Perdarahan menempati prosentase tertinggi penyebab kematian ibu (28%). Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, proporsinya berkisar antara kurang dari 10-60 %. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan, namun selanjutnya akan mengalami kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan (WHO).

Definisi Perdarahan Post Partum

Perdarahan pasca persalinan atau perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.

Kehilangan darah pasca persalinan seringkali diperhitungkan secara lebih rendah dengan perbedaan 30-50%. Kehilangan darah setelah persalinan per vaginam rata-rata 500 ml, dengan 5% ibu mengalami perdarahan > 1000 ml. Sedangkan kehilangan darah pasca persalinan dengan bedah sesar rata-rata 1000 ml.

Perkembangan terkini, perdarahan pasca persalinan didefinisikan sebagai 10% penurunan hematokrit sejak masuk atau perdarahan yang memerlukan transfusi darah.

Kejadian Perdarahan Post Partum

Kejadian perdarahan pasca persalinan atau perdarahan post partum sekitar 10-15% (4% pasca persalinan per vaginam dan 6-8% pasca persalinan bedah sesar).

Klasifikasi Perdarahan Post Partum

  1. Perdarahan post partum dini (early postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi setelah bayi lahir dalam 24 jam pertama persalinan.
  2. Perdarahan post partum sekunder (late postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam persalinan, kurang dari 6 minggu pasca persalinan.

Penyebab Perdarahan Post Partum

Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta, sisa plasenta, inversio uteri dan kelainan pembekuan darah.

Gejala Klinik Perdarahan Post Partum

Lemah, limbung, keringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik < 90 mmHG, nadi > 100x/m, Hb < 8 g%.

Diagnosis Perdarahan Post Partum

Atonia uteri

Faktor resiko: over distensi uterus oleh karena polihidramnion, hamil kembar, makrosomia janin; multi paritas, persalinan cepat atau lama, infeksi, riwayat atonia uteri, pemakaian obat relaksasi uterus.

Gejala: uterus tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan segera setelah anak lahir.

Penyulit: syok, bekuan darah pada serviks atau posisi terlentang akan menghambat aliran darah keluar.

Robekan jalan lahir

Faktor resiko: persalinan per vaginam dengan tindakan, makrosomia janin, tindakan episiotomi.

Gejala: darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir, uterus berkontraksi keras dan plasenta lengkap.

Penyulit: pucat, lemah dan menggigil.

Retensio plasenta

Gejala : plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahan segera, uterus berkontraksi dan keras.

Penyulit: tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inversio uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan.

Retensio sisa plasenta atau ketuban

Gejala: plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap, perdarahan segera.

Penyulit: uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak kurang.

Inversio uteri

Insidensi : 1 dari 2500 kelahiran

Faktor resiko: atonia uteri, traksi tali pusat berlebihan, manual plasenta, plasentasi abnormal, kelainan uterus dan plasentasi pada fundus.

Gejala: uterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusat, nyeri perut akut dan syok (30%).

Penyulit: neurogenik syok, pucat dan limbung.

Ruptur uteri

Insidensi: 1 dari 2000 kelahiran.

Faktor resiko: riwayat pembedahan uterus sebelumnya, persalinan terhambat, pemakaian oksitosin berlebihan, posisi janin abnormal, manipulasi uterus dalam persalinan.

Plasentasi abnormal

Paling sering adalah plasenta akreta.

Faktor resiko: riwayat pembedahan uterus sebelumnya, plasenta previa, kebiasaan merokok, multi grande para.

Koagulopati

Koagulopati kongenital dapat menjadi komplikasi pada 1-2 per 10.000 kehamilan.

Penyebab: terapi antikoagulan dan koagulan konsumtif yang disebabkan oleh komplikasi obstetrik.

Endometritis atau sisa fragmen plasenta

Gejala: sub involusi uterus, nyeri tekan perut bawah dan pada uterus, perdarahan, lokia mukopurulen dan berbau bila disertai infeksi.

Penyulit: anemia dan demam.

Penanganan Umum Perdarahan Post Partum

  1. Selalu siap dengan tindakan gawat darurat.
  2. Penatalaksanaan manajemen aktif kala III persalinan.
  3. Meminta bantuan/pertolongan kepada petugas kesehatan lain.
  4. Melakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi kesadaran nadi, tekanan darah, pernafasan dan suhu.
  5. Penanganan syok apabila terjadi.
  6. Pemeriksaan kandung kemih, apabila penuh segera kosongkan.
  7. Mencari penyebab perdarahan dan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab perdarahan.

Referensi

Ambarwati, E. 2008. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Errol, N. 2008. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Irmansyah, F. Perdarahan Post Partum dan Syok. freeppts.net/get.php?fid=35879  diunduh 6 September 2011. 03:05 AM
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
The Asian Parent. Postpartum Haemorrhage. id.theasianparent.com/articles/postpartum_haemorrhage  diunduh 6 September 2011. 09:36 AM
Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI). menegpp.go.id..Diunduh 8 September 2011. 10:57 PM
Perdarahan Post Partum. scribd.com/doc/6502612/Perdarahan-Postpartum  diunduh 6 September 2011. 10.30 AM

Kata Kunci

perdarahan post partum, perdarahan postpartum, koagulopati, perdarahan pasca persalinan, perdarahan, atonia uteri, penyebab perdarahan post partum, pendarahan post partum, inversio uteri, perdarahan masa nifas, pengertian koagulopati, retensio sisa plasenta, perubahan uterus pada masa nifas, makalah perdarahan post partum, koagulopati adalah, pendarahan setelah melahirkan, jalan lahir, pendarahan pasca persalinan, perdarahan persalinan, askeb perdarahan post partum, perdarahan pasca melahirkan, pendarahan pasca meLahirkan, hemoragik post partum, askeb retensio plasenta, penanganan perdarahan post partum.

Askeb III (Nifas)
© LUSA.web.id   |   Share :  
lusa

About the author

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

31 Responses to “Perdarahan Post Partum (Perdarahan Pasca Persalinan)”

  1. Rka says:

    saya butuh banget nih tulisan ini.
    ijin copy ya mbak……. makasih…

  2. eden palayukan says:

    Izin Kopy yach Mba

    Makasih Sebelumnya

  3. ati says:

    keponakanku baru 2 hari yg lalu mengaminya menjelang persalinan hipertensi dan pendarahan. bayi meninggal didalam rahim selama 2 hari.Pasca persalinan bayi dilahirkan secara normal pendarahan hebat terjadi. Akhirnya…. kurang dari 8 jam setelah pengangkatan rahim dia meninggal.

    • lusa says:

      turut berbelasungkawa “Ati”… Semoga keluarga yang ditinggal menerima dengan sabar dan ikhlas…

      Buat ibu-ibu hamil…
      Untuk mengurangi/mendeteksi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas selalu periksa ke tenaga kesehatan/pelayanan kesehatan terdekat…
      Perhatikan kesejahteraan/kesehatan ibu dan janin/bayi…

      Buat para suami/anggota keluarga…
      Selalu berikan dukungan dan pendampingan untuk ibu selama hamil, persalinan dan nifasnya… Ibu akan bahagia..

      Buat teman-teman tenaga kesehatan…
      Mari tingkatkan profesionalitas dalam memberikan asuhan pada ibu dan keluarga selama hamil, persalinan dan nifas..
      Sabar, teliti, hati-hati dan tepat dalam bekerja..

  4. ika says:

    salam kenal mbak,,,
    aq btuh normal perdarahan yg kluar pada masa persalinan brapa cc pada kala 1,2,3 dan 4..??
    bisa kan mbak…
    aq lgi btuh banget ntuk ngerjain kompetensiku..
    makasih sbelumnya mbak…..:)

    • lusa says:

      lam kenal juga mbak…

      perdarahan dianggap normal apabila tidak melebihi 400-500 cc dari kala I,II, III dan IV…

      belum ada referensi yang jelas untuk jumlah perdarahan setiap kala.

      mungkin ini sedikit membantu, smoga tugas mbak, bisa terselesaikan dengan baik..

      tetep semangath.. :)

  5. mamay says:

    salam kenal mba …

    aku jg ada cerita ttng pendarahan..kk dari temanku mengalaminya..awalnya sang kk menjalani proses mlahirkan sprti biasa, tpi kta tmanku sang kk tidak kuat mengeran ( ngeden ) jdi oleh bidan dirujuk ke RS, sehingga sang kk melahirkan di RS tetap secara normal, namun pada saat sang bayi keluar bayi itu tidak menangis sperti normalnya bayi-bayi yg baru saja keluar dari perut si ibu…kemudian sang ibu mengalami pendarahan hebat beberapa kali, sampai kemudian tepat di pagi hari sekitar jam 06 pagi sang ibu meninggal dunia di RS tersebut..delalah sang bayi ibu tsb ternyata tiba2 menangis dengan keras pada saat sang ibu pergi utk selama lamanya…huufftthhh…. aku sampai tarik nafas tinggi…karena menurut cerita tmanku sang kk ternyata mengalami depresi berat oleh sang suami yg kurang peduli terhadap sang istri..dan ternyta kbar terakhir yg saya tau pun sang bayi masih dirumah sakit masih di inkubator karena kondisi masih blm stabil, dan pihak klwrga blm sama sekali melihat wajah bayi tsb..ktanya pihak RS tdk mengizinkan krena blm mengurus administrasi dsb..

    semoga kita semua para ibu tetap semngat dan kuat dalam menjalani apapun dikehidupan ini..

    dan para suami..jadilah pelindung,penghibur dan pembimbing untuk para istri yg dcintainya…

  6. RizQ says:

    izin copy ya mb…
    terima kasih…

  7. annisa anwar says:

    salam kenal mba,sya melahirkan sudah 70hari tpi darah kyak orang haid ngga berhenti2,nah mba,klo ada sisa placenta yg tertinggal apa ada obatnya?trus apa ada cara spaya pendarahan sya itu berhenti?berbahayakah bgi saya?kbtulan wktu melahirkan placentanya sulit di keluarkan lengket.makasih mba sebelumnya

    • lusa says:

      lam kenal mbak annisa

      Masa nifas normal berlangsung sekitar 6 minggu atau 40 hari.

      Perlu diperhatikan pada kasus yang dialami mbak Annisa, warna dan jumlah darah yang keluar setelah melahirkan bagaimana? Selain itu, tinggi rahim dan kontraksi setelah melahirkan bagaimana?
      Darah nifas normal akan terhenti kurang lebih 14 hari pasca persalinan dan keluar berwarna putih atau bening.
      Apabila masih berwarna merah dan jumlah darah yang keluar banyak, maka perlu segera dilakukan tindakan medis.
      Tinggi rahim pada 6 minggu lebih pasca melahirkan sudah kembali normal, jika dilakukan pemeriksaan sudah tidak teraba.

      Riwayat kelahiran plasenta yang sulit, bisa jadi merupakan penyebab perdarahan postpartum oleh karena sisa-sisa plasenta. Penanganannya: jika jalan lahir masih membuka dilakukan digital/ eksplorasi, tetapi kalau sudah menutup dilakukan kuretase.

      Perdarahan akan berhenti jika, sisa plasenta sudah dapat dikeluarkan. Keadaan perdarahan yang terus berlanjut akan membahayakan jiwa, ibu dapat mengalami anemia, syok bahkan kematian.

      Oleh karena itu, segeralah mbak Anisa memeriksakan kondisi yang dialami ke rumah sakit.

  8. elizz Susanti says:

    mbba punten kallo,
    tanda dan gejala ny appa.??
    . trus patofisiologi ‘ny appa.??
    . punten iia mbba
    bingung yakin ..

  9. annisa anwar says:

    mba @elliz susanti,begini waktu menginjak hari ke 55 ada flek coklat dikit,trus mlmnya bersih dan maaf “melakukan ML” dengan suami,trus paginya keluar darah sampe sekarang,klo gejalanya perih dikit di perut,kta bdan disini msti di usg,takut-nya di kuret,pdahal sya merasa sehat.cman risih aja kok darah keluar ngga berhenti2.oh,ya sya juga minum pil kb.mba mohon bantuannya ya…,terimakasih banyak

    • annisa anwar says:

      mba,@lusa,mmng pas masa nifas itu ngga ada masalah sama kyak yg mba bilang stlh 2mgguan lebih kluar cairan bening dan maaf berbau,dan ya..itu slh 55hari msh ada flek coklat dkit mlmnya sya mlkukan maaf “ml”lalu pagi2nya kluar darah,tpi sya mrasa sehat2aja,cmn risih aja darah keluar kyak haid dan blum berhenti,apa ada obat selain di kuret,klo placenta ada yg tertinggal gjalanya apa?mba maaf ya banyak nanya,,,makasih mba

  10. Hilda says:

    Alhamdulillah .. terima kasih mbak.. sangat membantu :D

  11. yadi supriyadi says:

    Thanx bwt info nya, but mo tya g mbak low setelah 30 mnt placenta gk lahir, tindkn plg segera pa, sblm qt laks manual

  12. Rini indriyanie says:

    makasih mba buat informasinya… ini bermanfaat sekali buat kami

  13. SUNARINGTYAS, Amd Keb. says:

    maturnuwun ya mbak.

  14. lana elviana says:

    izin copy jg yaa mbak..
    makasih sebelumnya..

  15. Husnul Khazam says:

    Mbak ..
    Punya referensi tentang grande multi ? :)

  16. uhaya says:

    terima kasih atas infonya Mbak
    Saya sendiri pernah mengalami pendarahan post partum anak pertama dan kedua saya kemudian kehamilan yang ketiga keguguran pada bulan keempat lalu dikuret setelah masa nifas 40 hari terjadi pendarahan lagi katanya karena kuret kurang bersih jadi masih ada sisa. Yang mau saya tanyakan apakah ada pencegahan secara dini agar tidak terjadi pendarahan post partum trm kasih

  17. mutia says:

    izin share ya mba :)

  18. vina says:

    Sy mengalaminya pada persalinan anak kedua, sampai 2 x kuret dlm wktu krg dari 1 minggu, karena kuret pertama kurang bersih. Yang ingin sy tanyakan, adakah efek bagivrahim sy? Dan apakah jika sy haid, memugkinkan untuk mengalami pendarahan lg (keluar darah haidnya seperti pendarahan)?

  19. Maria Stephanie Sihombing says:

    mbak, sodara saya ada yg semenjak melahirkan anak ke 2 nya, dy divonis dokter gak bisa melakukan hubungan suami istri lagi dengan suaminya, setiap melakukan hubungan badan kok kakak saya mengeluarkan darah terus.. sudah dibawa ke rumah sakit di singapore dan australia, tp hasilnya tetep sama.. intinya gak bs lgi berhubungan badan dengan suaminya sampai dy menopouse.. trus gimana ini solusinya?????

  20. nitakelvin says:

    Sama seprti saya maba…setelah melahirkan anak pertama 2009 lalu setelah melahirkan sya mengalami pendarahan hebat. Dokter smpet pesan klo nti hamil n melahirkan lg harus di cecar. Kebtulan 2012 sya mlahirkan anak ke 2 dan sama seprti yg pertama sesudahnya pendarahan lg. Dua dua nya lahir normal aq braniin untuk ngmbil keputusan untuk normal lg. Klo aq inget inget smpe takut mba…aq d ksih infusan ntah habis berapa botol,perut qu d bekuiin d tro es batu di atas perut qu,jaitan qu di buka lg d msukin perban n pipis d psang selang pispot. Sendih bget klo di inget inget…kenapa bisa bgtu ya mba? Pdahal sya slama kehamilan dah berhati hati dri segi makanan n berhub dengan suami. Jdi takut untuk hamil lg…pdhal suami masih mengharapkan anak perempuan. Cos anak qu dua duanya cowok. Solusinya gmna ya biar terhindar dri resiko pendarahan setelah melahirkan??? Trims

  21. Tia says:

    Mau tanya mbA klo sya 3nln yg lalu bru melahirkn tpi sampe skrg msh suka pendarhn itu normal gk yh mba

  22. ilyas sudrajat says:

    mba mohon ijin saya mau copy tulisanna.