Home > Komunikasi dan Konseling > Hubungan Antar Manusia (Human Relation)

Hubungan Antar Manusia (Human Relation)

May 04, 2009 46 Comments by lusa

Pengertian HAM

Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan pasien dalam pelayanan kebidanan.

Ciri hakiki “Human Relations“, yaitu:

  1. Proses rohaniah yang tertuju kepada “kebahagiaan” berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain.
  2. Aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia.

Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada “Komunikasi Antar Personal”. Karena sifatnya “dialogis“, maka masing-masing tahu, sadar, dan merasakan efeknya.

Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar

  1. Cabot dan Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
  2. H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
  3. Keith Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
  4. Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.

HAM dalam arti luas :

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.

Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.

Human Relations ini dilakukan dimana saja —> di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya.

Kesimpulan:

Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.

Tujuan HAM

Tujuan dari HAM adalah:

  1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
  2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
  3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
  4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
  5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
  6. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

Faktor-Faktor dalam HAM

Faktor-faktor dalam hubungan antar manusia adalah:

  1. Faktor yang mendasari interaksi sosial.
  2. Faktor yang menentukan interaksi sosial.

Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial

Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :

  1. Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan sosial yang tinggi.
  2. Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: (1) hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung; (2) pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah; (3) otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas; (5) kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut.
  3. Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma dari orang tuanya.
  4. Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan.

Faktor yang Menentukan Interaksi Sosial

Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik antara lain:

  1. Rasa percaya.
  2. Sikap sportif.
  3. Sikap terbuka dan sikap tertutup.

Rasa Percaya

Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234).

Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi, memperluas peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan interpersonal.

Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah:

  1. Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha mengendalikan.
  2. Empati, paham dengan keadaan orang lain.
  3. Kejujuran, menyebabkan perilaku dapat diduga.

Sikap Sportif

Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif.

Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.

  1. Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
  2. Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
  3. Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
  4. Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
  5. Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
  6. Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.

Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup

Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang tertutup yaitu:

  1. Sikap terbuka: menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan keajegan logika; membedakan dengan mudah, melihat suasana ; berorientasi pada isi pesan; mencari informasi dari berbagai sumber; lebih bersifat profesionalisme dan berusaha mengubah kepercayaan; mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan.
  2. Sikap tertutup: menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa suasana; bersandar pada banyak sumber pesan daripada isi pesan; kaku dan memegang teguh sistem kepercayaan; menolak dan mengabaikan pesan yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.

Teknik-Teknik HAM

Teknik hubungan antar manusia terbagi dalam:

  1. Tindakan sosial.
  2. Kontak sosial.
  3. Komunikasi sosial.
  4. Teori hubungan antar manusia.

Tindakan Sosial

Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Tindakan sosial dibedakan menjadi :

  1. Tindakan rasional instrumental: tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan efektifitas.
  2. Tindakan rasional berepresati nilai: tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar dalam masyarakat.
  3. Tindakan tradisional: tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan adat istiadat atau kebiasaan.
  4. Tindakan afektif: tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok berdasarkan perasaan atau emosi.

Kontak Sosial

Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan terjadinya awal interaksi sosial.

Kontak sosial dibedakan:

  1. Cara pihak yang berkomunikasi; baik langsung maupun tidak langsung.
  2. Cara terjadinya; kontak primer maupun kontak sekunder.

Komunikasi Sosial

Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.

Teori Hubungan Antar Manusia

  1. Teori transaksi (model pertukaran sosial) – HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional.
  2. Teori peran – Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya.
  3. Teori permainan – Klarifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas.

Konsep Diri

Definisi Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others.

Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.

Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.

Komunikan yang berkonsep diri positip adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent). Faktor yang mempengaruhi: orang lain, significant others, reference group.

Dua macam konsep diri adalah sebagai berikut :

  1. Konsep diri negatif: peka pada kritik; responsif sekali pada pujian; hiperkritis; cenderung merasa tidak disenangi orang lain; bersikap pesimitis pada kompetensi.
  2. Konsep diri positif: yakin akan kemampuan mengatasi masalah; merasa setara dengan orang lain; menerima pujian tanpa rasa malu; sadar akan keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui oleh orang lain; mampu memperbaiki diri.

Hal-hal yang perlu dipahami tentang konsep diri adalah :

  1. Dipelajari melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain.
  2. Berkembang secara bertahap.
  3. Ditandai dengan kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan (positif).
  4. Negatif ditandai dengan hubungan individu dan sosial yang mal adaptif.
  5. Merupakan aspek kritikal yang mendasar dan pembentukan perilaku individu.

Hal-hal yang penting dalam konsep diri adalah :

  1. Nama dan panggilan anak.
  2. Pandangan individu terhadap orang lain.
  3. Suasana keluarga yang harmonis.
  4. Penerimaan keluarga

Komponen konsep diri adalah :

  1. Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.
  2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
  3. Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
  4. Peran diri adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.
  5. Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.

Teori Johary Windows

Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan Johari Window. Penjelasan Johari Window tentang tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang diri kita.

Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ’‘Jendela’’ tersebut terdiri dari matrik empat sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari.

Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.

Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miss komunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang.

Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.

Unknown area adalah informasi yang tidak diketahui oleh orang lain dan diri kita. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman.

Daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya.

Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain.

Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain.

Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik (feedback). Tahap pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2), sedangkan untuk memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain (lihat gambar 3). Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas (lihat gambar 4).

Kesimpulan

Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.

Referensi
Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.
indonesia.siutao.com/tetesan/falsafah_tao_dalam_hubungan_antar_manusia.php
mail-archive.com/[email protected]/msg02280.html
mubarok-institute.blogspot.com/2006/09/tiga-teori-hubungan-antar-manusia.html
nabble.com/Tiga-Teori-Hubungan-Antar-Manusia-td6240570.html
organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html
Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
wangmuba.com/tag/pengertian/
Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.

Kata Kunci

human relation, hubungan antar manusia, pengertian hubungan antar manusia, pengertian human relation, pengertian human relations, human relations, hubungan manusia, hubungan antara manusia, komunikan, human relation adalah, human relationship, hubungan manusia dengan manusia, teori human relation, tujuan hubungan antar manusia, teori johari window, definisi human relation, human relations adalah, Membangun hubungan antar manusia, hubungan antar manusia dalam komunikasi, teori hubungan manusia, definisi human relations, teori human relations, teori johari windows, tujuan ham, pengertian hubungan manusiawi.

Komunikasi dan Konseling
© LUSA.web.id   |   Share :  
lusa

About the author

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

46 Responses to “Hubungan Antar Manusia (Human Relation)”

  1. Rafika says:

    Artikelnya menarik, maaf saya copy sedikit untuk tugas kuliah, Terima kasih

    • lusa says:

      @Rafika :

      Silakan… smoga bermanfaat.. senang bisa dijadikan referensi tugas kuliah mbak Rafika…

      Selalu semangat belajar.. :)

  2. tatu says:

    bagus sering-sering masukin artikel nya yah….

  3. ririn says:

    artkelnya bagussss….maaf ya d copy…g dkit tp lmyan..heheheh…..sering2 ya…tx

  4. zifa says:

    terimakasih ka’,sy sgt terbntu dg ini semua…

  5. Kori says:

    Hallo

    Thanks atas kerajinan Anda. Saya cuplik untuk kuliah. Thanks,. Kori

  6. rachib says:

    teh,kutip sdikit ya tulisannya…
    thanks

  7. ulan says:

    mba…ada artikel tentang “kenapa hubungan manusia itu penting untuk jangka hubungan internal”….
    terima kasih…

    • lusa says:

      maaf, Ulan… belum ada artikel yang dimnta..

      masukan, semoga bisa segera dibuat..

      terimakasih..

  8. ch. muchlis. sawaki says:

    Terimakasih Mba, artikelnya membantu sekali buat saya dalam menyusun proposal tugas akhir.

  9. prasetyo says:

    mba ijin copy yah buat refrensi tugas interpersonal skill saya, bagus mba artikelnya :D

  10. tut witz says:

    thanks…yaw Mbak
    semuanya sangat bermanfaat bagi saya n tentunya sangat membantu saya dalam pembuatan tugas kuliah

  11. Ahmed says:

    Cakep.. Makalah ku dapat info. ma’af Izin Copas gan.

  12. Deden Kurniawan says:

    pas banget niiigh….copy sedikit yaa gaan…buat tugas kuliah,,makasih banyaknyaa…

    makasiih… :)

  13. aziz says:

    maaf minta izin copas ya teh…

  14. mohammad yahya mustafa says:

    asslkum.. mohon izin materinya ini saya jadikan salah satu referensi bahan ajar untuk mahasiswa kami di makassar. trims sebelumnya semoga sukses selalu

    • lusa says:

      Wa’alaikum salam …

      Silakan bapak… Moga bermanfaat… Salam untuk keluarga dan teman – teman di Makasar..

      Semoga sukses juga…

  15. DITA says:

    artikel yang hebat sorry…minta di copy ya..

  16. nasyithoh says:

    mba.. copy dkit ya.. untuk tugas kuliah…;)

  17. sarif says:

    mba artikelx bagus bangat, kalau artikel ttg konseling sbagai HR ada ngga ya mba????

  18. duchan says:

    wow makasi ya artikel nya, btw 3 teori hubungan antar manusia itu pengemuka nya siapa ya tau gak ? thks :D

  19. ARUL says:

    mba artikelya bagus banget saya cpoy sedikit ya mba untuk artikel saya. hehe :)

    • lusa says:

      Silakan… Terimakasih telah berkunjung dan moga bermanfaat..

      Sukses mengerjakan tugasnya.. yaaaa…

  20. abdul says:

    assalamu’alaikum mb Lusa semoga kau menjadi insan yang mulia karna bermanfaat tuk orang lain

  21. imelda says:

    makasih ya mba saya jdi terbantu dalam tugas kuliah………..

  22. nanangchozin says:

    ass bu, numpang copy dikit bu, untuk tugas kul, thank bahasannya ok.haturnuhun

  23. muhamad aziz firdaus says:

    assalamualaikum kak lusa , saya minta maaf untuk dicopy untuk tugas kuliah, lumayan juga copynya

  24. marlina says:

    Asslamualaikum wr.wb, makasih yah mbak lusa,atas materinya,smoga mbak sekeluarga selalu dilindungi tuhan

  25. binti nur aisyah says:

    kenapa daftar pustakanya (reverensi) tidak diikutin mbak…

  26. Suhadi says:

    Hallo mbak Lusa…… isinya cukup bagus, lebih baik apabila buku-buku referensinya dituliskan semua pasti bermanfaat banyak……. Tuhan memberkati…

    • lusa says:

      Hallo juga mas/pak Suhadi…

      Terimakasih atas masukannya, ke depannya “Lusa hari pasti lebih cerah” dan memberikan manfaat. Amin..

      Terimakasih atas dukungan yang luar biasa..

  27. Fachri says:

    Assalamualaikum, Bu Lusa saya ijin copy artikel nya sebagian untuk tugas kuliah saya ya…

    Terima Kasih sebelumnya sudah mau berbagi ilmu nya

    artikel nya sangat berguna dan bermanfaat bu Lusa…Kereennnn

  28. Wulan says:

    terimakasih ibu lusa artikel nya membantu tugas saya