Home > Askeb III (Nifas) > Upaya Memperbanyak ASI

Upaya Memperbanyak ASI

Nov 04, 2009 12 Comments by lusa

Air susu ibu (ASI) adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya.

Meski demikian, tidak semua ibu mau menyusui bayinya karena berbagai alasan. Misalnya takut gemuk, sibuk, payudara kendor dan sebagainya. Di lain pihak, ada juga ibu yang ingin menyusui bayinya tetapi mengalami kendala. Biasanya ASI tidak mau keluar atau produksinya kurang lancar.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu, semakin asupan nutrisinya baik maka produksi yang dihasilkan juga banyak.

Namun demikian, untuk mengeluarkan ASI diperlukan hormon oksitosin yang kerjanya dipengaruhi oleh proses hisapan bayi. Semakin sering puting susu dihisap oleh bayi maka semakin banyak pula pengeluaran ASI. Hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Sebab, kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa aman, ketenangan, relaks.

Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI:

  1. Makanan.
  2. Ketenangan jiwa dan pikiran.
  3. Penggunaan alat kontrasepsi.
  4. Perawatan payudara.
  5. Anatomis payudara.
  6. Faktor fisiologi.
  7. Pola istirahat.
  8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan.
  9. Faktor obat-obatan.
  10. Berat lahir bayi.
  11. Umur kehamilan saat melahirkan.
  12. Konsumsi rokok dan alkohol.

Makanan

Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar.

Ketenangan jiwa dan pikiran

Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pikiran harus tenang. Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan menurunkan volume ASI.

Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui, perlu diperhatikan agar tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulanan.

Perawatan payudara

Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.

Anatomis payudara

Jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi ASI. Selain itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau puting susu ibu.

Faktor fisiologi

ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormon prolaktin yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.

Pola istirahat

Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.

Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan

Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi ASI bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu. Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan. Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara.

Berat lahir bayi

Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.

Umur kehamilan saat melahirkan

Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.

Konsumsi rokok dan alkohol

Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.

Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun disisi lain etanol dapat menghambat produksi oksitosin.

Referensi

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 27-29)
futabashou534.multiply.com/journal/item/34/Memperlancar_ASI. 2007
Memperlancar ASI. Diunduh 26 September 2009 – 07:20 PM
library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf Siregar, A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh Ibu. FKM USU. Diunduh 31 Oktober 2009. 06:11 PM.
damandiri.or.id/file/evawanyaritonangipbbab2.pdf Peran ASI bagi Bayi
Produksi ASI dan Faktor yang Mempengaruhinya. Diunduh 2 November 2009 – 08:09 PM
Image, fitpregnancy.com

Kata Kunci

upaya memperbanyak asi, memperbanyak asi, produksi air susu oleh kelenjar mamae dipengaruhi oleh hormon, makanan penghambat asi, obat memperbanyak asi, makanan untuk memperbanyak asi, penggunaan alat kontrasepsi, memperbanyak asi kembali.

Askeb III (Nifas)
© LUSA.web.id   |   Share :  
lusa

About the author

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

12 Responses to “Upaya Memperbanyak ASI”

  1. empiadha says:

    Apakah minum kopi atau teh dapat mempengaruhi kualitas asi dan apakah berpengaruh pada bayi?

    • lusa says:

      Kafein tidak hanya terdapat pada kopi tetapi juga teh, cokelat dan minuman berkarbonasi.

      Menurut Ruth A. Lawrence, MD, dan Robert M. Lawrence, MD, dalam buku Breastfeeding: A Guide For the Medical Profession mengatakan, minum secangkir kopi setiap hari tidak apa-apa, karena kandungan kafein yang ditemukan dalam ASI sangat rendah.
      Akan tetapi, bila minum sampai lebih 6 cangkir sehari, kafein akan berakumulasi di dalam sistem pencernaan bayi dan dapat membuat bayi terjaga dan rewel (karena susah tidur) serta iritasi pada pencernaannya.

      Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa pengaruh kafein terdapat dalam ASI ibu menyusui. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi air susu ibu adalah seringnya bayi menghisap payudara ibu, semakin bayi banyak menghisap maka kelenjar susu akan semakin terangsang untuk memproduksi susu. Maka jika bayi jarang menyusu akan berakibat pada penurunan jumlah air susu ibu yang diproduksi oleh kelenjar payudara ibu.

      Kadar kafein yang terkandung dalam air susu ibu akan mencapai tingkat tertinggi pada 60 menit setelah ibu mengkonsumsinya. Dan jika ibu menyusui bayi pada waktu itu maka bayi akan menyerap ASI dengan lebih banyak kandungan kafeinnya. Pada tahun 1994 sebuat riset menemukan adanya penurunan kalsium pada ASI dari ibu yang mengkonsumsi tiga cangkir kopi per hari atau setara dengan 285 miligram kafein. Komposisi kalsium dalam ASI mereka 3 kali lebih rendah dibanding ibu menyusui yang tidak mengkonsumsi kafein. Peristiwa ini terjadi karena kafein bersifat menghambat penyerapan kalsium oleh tubuh, sehingga ibu yang menyusui bayi kurang memiliki persedian kalsium yang dapat disalurkan kepada bayi melalui ASI.

      Pendapat peneliti yang lain tentang pengaruh kafein pada penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit dalam darah bayi yang menyusu pada ibu peminum kopi. Kondisi penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit pada darah menjadi sebab bayi menderita anemia. Hal ini diperkuat dengan banyaknya kasus anemia di negara-negara yang penduduknya banyak mengkonsumsi kopi. Selain itu, sebuah lembaga konseling bagi ibu menyusui di Amerika merilis data bahwa para ibu peminum kopi yang menyusui bayi sering mengeluhkan kondisi bayi yang buruk seperti kolik, gelisah dan sulit tidur.

      pakarbayi.com/kafein-dan-asi-apakah-berhubungan.html

      Saran: ibu menyusui sebaiknya menghindari mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung kafein demi kesehatan bayi.

  2. lela says:

    Akibat KB suntik 1 bulanan, produksi ASI jadi sedikit dan anak jadi susah untuk menetek, Bagaimana solusinya?

  3. lilin says:

    apakah benar makanan ibu jg berpengaruh pd bayi??? misalx ibu yg mengkomsusi makanan pedas, asix jg ikut pedas???

  4. yuni says:

    Apakah ibu ?? sedang sakit sprt flu tidah boleh mnyusui..apakah virus flu tsb bsa masuk lewat asi dan apakah jika ibu minum obat flu maka asi tsb t’campur obat jga??

    • lusa says:

      Ibu sakit bukan merupakan alasan untuk BERHENTI menyusui. Justru dengan tetap menyusui, ASI akan melindungi bayi dari penyakit.

      Pada sebagian kasus ibu menyusui dengan tersangka infeksi, menghentikan menyusui hanya akan mengurangi masukan nutrisi dan manfaat kekebalan dari ASI. Keputusan untuk menyusui harus mempertimbangkan manfaat tak ternilai ASI dibanding risiko tertularnya penyakit.

      Perlu diketahui bahwa ASI mengandung antibodi terhadap berbagai jenis virus, antara lain poliovorus, coxsakievirus, echovirus, influenza virus, reovirus, respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus dan rhinovirus. Telah terbukti bahwa ASI menghambat pertumbuhan virus-virus tersebut.
      Dengan kata lain, penularan virus lewat ASI belum terbukti.

      Biasanya, influenza ditularkan melalui udara atau droplet infection oleh batuk atau bersin, sehingga menciptakan udara di sekitarnya mengandung virus.
      Sebaiknya pada menyusui, ibu menggunakan masker.

      Jika ibu memerlukan pengobatan, HINDARI obat yang mengganggu produksi ASI.

      Masalah-masalah menyusui pada keadaan khusus dapat ibu baca di http://www.lusa.web.id/masalah-menyusui-pada-keadaan-khusus/

  5. inung says:

    saya sudah 4 blan tdak menyusui, dikarenakan si baby tidak mau asi, skarang sya berusaha untuk memberikan asi lagi apakah itu sdh terlambat atau masih bisa?????? sedangkan asi saya sekarang hanya keluar sedikit sekali.

    • lusa says:

      Sebaiknya cari tahu penyebab bayi tidak mau ASI. Apakah dikarenakan bayi bingung puting atau sedang sakit. Masalah menyusui pada bayi dapat ibu baca di http://www.lusa.web.id/masalah-menyusui-pada-bayi/

      Tidak ada kata TERLAMBAT untuk mencoba menyusui kembali, selama payudara ibu masih dapat mengeluarkan ASI.

      Produksi ASI menjadi sedikit, banyak faktor penyebabnya, antara lain:
      1. Makanan;
      2. Ketenangan jiwa dan pikiran;
      3. Penggunaan alat kontrasepsi;
      4. Perawatan payudara;
      5. Anatomis payudara;
      6. Faktor fisiologi;
      7. Pola istirahat;
      8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan;
      9. Faktor obat-obatan,
      10. Konsumsi rokok dan alkohol.

      Coba atasi juga kenapa ASI menjadi sedikit dengan mengatasi faktor penyebabnya. Sabar dan telaten, Insya Allah, ibu BISA..

      Semoga penjelasannya dapat bermanfaat…

  6. Ita says:

    Saya ingin sekali menyusui,tapi puting susu saya ga keluar jadi sampe sekarang saya ga menyusui karena susah si baby juga ga sabaran karena putingnya ga ada,gimana yah supaya putingnya keluar?dan gimana supaya asi saya keluar,makasih.

    • lusa says:

      Dear Ita..

      Masalah puting susu terbenam pada saat ibu menyusui merupakan masalah yang mempengaruhi proses laktasi. Kondisi tersebut, memang sangat tidak menguntungkan.

      Perawatan puting susu terbenam, bisa dilakukan sejak awal kehamilan dengan cara menarik-narik puting ataupun penggunaan breast shield dan breast shell.

      Segera setelah bayi lahir, langsung lakukan menyusui dini. Isapan langsung yang kuat oleh bayi, merupakan cara yang efektif. Apabila puting susu benar-benar tidak muncul lakukan penarikan dengan nipple puller atau menggunakan spuit.

      Artikel tentang masalah menyusui dapat mbak baca di http://www.lusa.web.id/masalah-menyusui-masa-antenatal/

      Selamat mencoba…

  7. robi says:

    Ass,,,sya mhsiswa d3 keprwtan skrrng sdng mnyusun studi kasus. bsa tlng bntu sya mncri rfrensi ttg pnrunan fndus uteri dg efktftas mnyusui g?
    robi..

  8. nia says:

    bund asi sy bnyk smp tumpah2 tp warnax bening,tidak apa2 kah d konsumsi si kecil?mksh