Home > Askeb I (Kehamilan) > Sperma

Sperma

May 13, 2011 3 Comments by lusa

Sperma berbentuk seperti kecebong, dan terbagi menjadi 3 bagian yaitu: kepala, leher dan ekor. Kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus). Bagian leher menghubungkan kepala dengan bagian tengah. Sedangkan ekor berfungsi untuk bergerak maju, panjang ekor sekitar 10 kali bagian kepala.

Spermatogenesis
Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis) adalah sebagai berikut: spermatogonium (membelah 2), spermatosit pertama (membelah 2), spermatosit kedua (membelah 2), spermatid dan tumbuh menjadi spermatozoa (sperma).

Pada masa pubertas, spermatogonia membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan lebih banyak spermatogonia. Pada manusia, spermatogonia mengandung 23 pasang kromosom atau 46 kromosom (diploid).

Beberapa spermatogonia membelah diri kembali, sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom. Sel – sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis nebjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23 kromosom haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi empat spermatid. Jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit sekunder.

Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa (masak) yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki 23 kromosom (haploid).

Pada manusia proses spermatogenesis berlangsung setiap hari. Siklus spermatogenesis berlangsung rata – rata 74 hari. Artinya , perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata – rata 74 hari. Sementara itu pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu dua hari.

Proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan terjadi di dalam epidemis.

Pada pria dewasa normal, proses spermatogenesis terus berlangsung sepanjang hidup, walaupun kualitas dan kuantitasnya makin menurun dengan bertambahnya usia.

Referensi

crayonpedia.org/mw/D._Pembelahan_Meiosis_Pada_Manusia_12.1#2._Oogenesis.C2.A0
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
grandmall10.wordpress.com/2010/03/20/spermatozoa/ unduh 17 Maret 2011 10.09 AM
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Kata Kunci

anatomi sperma, spermatogonium, bagian sperma, definisi sperma, perkembangan sperma, pengertian spermatogonium, umur sperma, urutan pembentukan spermatozoa, pengertian inti sperma, urutan perkembangan sel spermatozoa menuju glans penis, urutan terjadinya spermatogenesis, urutan proses pembentukan spermatozoa, spematosit.

Askeb I (Kehamilan)
© LUSA.web.id   |   Share :  
lusa

About the author

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

3 Responses to “Sperma”

  1. tiara maharani says:

    bisakah terjadi pembuahan jika penis tidak masuk kedalam vagina?tp sperma dalam keadaan keluar dan tumpah di area vagina.mohon penjelasanya..

    • anita says:

      iya apakah bisa terjadi pembuahan jika sperma tidak masuk ke dalam vagina? tapi sperma dalam keadaan keluar atau tumpah di area vagina????mohon penjelasan.

  2. vonna R.Rustandi says:

    bisa temenan di fb mba….pengen kenal lebih jauh….tulisan2 ny bermanfaat sekali