Pola Dasar Tidak Subur
Pola Dasar Tidak Subur (PDTS) adalah pola yang sama sekali tidak berubah karena leher rahim tidak aktif. Pola dasar tidak subur pada siklus biasa dapat diketahui melalui tanda-tanda sebagai berikut:
- Keadaan yang tetap kering yang tidak berubah (lihat gambar 4 pada metode mukosa serviks part 2).
- Vulva terasa kering meskipun tampak sedikit lendir yang sifatnya tidak berubah sama sekali setiap hari.
Gambar 5 menunjukkan PDTS berlendir. Tiga siklus berturut-turut dengan PDTS berlendir yang sama diamati (5a, 5b, dan 5c). Hal yang sangat penting adalah kemampuan untuk mengenali dengan tepat saat titik perubahan (i) rasa atau (ii) sifat lendir, ataupun keduanya.
Gambar 5. Pola Dasar Tidak Subur berlendir tetap sama, hari demi hari, siklus demi siklus. Pada awal pengamatan (siklus pertama) dicatat dengan stiker putih bergambar bayi atau simbol lingkaran berwarna putih (5a), tetapi dalam siklus berikutnya dicatat dengan stiker kuning polos atau simbol = (5b, 5c). Sel-sel sperma tidak mungkin memasuki leher rahim karena gumpalan lendir.
Pada saat ini, kedua indung telur beristirahat. Hormon estrogen yang diproduksi sedikit sekali. Leher rahim tertutup oleh gumpalan lendir kental sehingga sel-sel sperma tidak dapat memasuki rahim. Bila sifat lendir sama hari demi hari selama 3 siklus, maka itulah tanda tidak subur. Vulva terasa kering dan tampak sedikit lendir yang keruh berupa serpihan-serpihan kecil yang berasal dari gumpalan lendir. PDTS berlendir dan tidak berubah ini dialami banyak perempuan.
Titik Perubahan (Awal Kesuburan)
Pada saat indung telur aktif dan produksi estrogen mengaktifkan serviks, maka lendir cair mulai diproduksi sehingga melepaskan gumpalan lendir dan sel sperma dapat mesuk ke serviks. Sehingga terjadi perubahan rasa dari kering menjadi tidak kering lagi pada vulva (lihat gambar 6).
Perubahan ini dicatat dengan stiker putih bergambar bayi atau simbol lingkaran berwarna putih. Kemungkinan lendir tampak kental dan keruh. Perasaan lengket dan lendir yang keruh ini bukan berarti tidak subur. Kenyataan munculnya lendir leher rahim pada vulva berarti bahwa lendir sudah keluar dari leher rahim sehingga terbuka bagi sel-sel sperma.
Gambar 6. Titik perubahan rasa pada vulva dari rasa kering (stiker hijau atau simbol garis tebal vertikal berwarna hitam) menjadi tidak kering lagi (stiker putih bergambar bayi atau simbol lingkaran berwarna putih). Perubahan ini bersamaan dengan naiknya kadar estrogen yang diproduksi oleh indung telur (- – -). Sel-sel sperma sekarang mampu memasuki leher rahim.
Sama dengan Pola Dasar Tidak Subur berlendir, indung telur telah mulai aktif. Titik perubahan bisa diamati pada vulva yang mengalami perubahan rasa. Hal ini menandakan bahwa sel-sel sperma dapat memasuki leher rahim. Pencatatan perubahan ini dilakukan dengan stiker putih bergambar bayi atau simbol lingkaran berwarna putih. (Lihat gambar 7).
Gambar 7. Titik perubahan rasa pada vulva dari Pola Dasar Tidak Subur (stiker kuning atau simbol =) menjadi lembab karena lendir yang basah dan tampak keruh (stiker putih bergambar bayi atau simbol lingkaran berwarna putih). Perubahan itu bersamaan dengan naiknya kadar estrogen yang diproduksi oleh indung telur (- – -). Sekarang sel-sel sperma dapat memasuki leher rahim.
Referensi
billings-ovulation-method.org.au/act/actindex.shtml diunduh 1 April 2010, 06:36 PM
pusimob.blogsome.com/category/m-o-b/ diunduh 26 Maret 2010, 09:11 PM
woomb.org/ diunduh 1 April 2010, 06:22 PM
woomb.org/bom/lit/teach/index.html diunduh 1 April 2010, 06:24 PM
woomb.org/bom/lit/teach/teach.pdf diunduh 1 April 2010, 06:29 PM
woomb.org/learningBOM/B200/BasicInstruction.pdf diunduh 1 April 2010, 06:30 PM