Kondom


Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif apabila pemakaiannya baik dan benar. Selain itu, kondom juga dapat dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain untuk mencegah PMS.

Pengertian Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02 mm.

Jenis Kondom
Ada beberapa jenis kondom, diantaranya:

  1. Kondom biasa.
  2. Kondom berkontur (bergerigi).
  3. Kondom beraroma.
  4. Kondom tidak beraroma.

Kondom untuk pria sudah lazim dikenal, meskipun kondom wanita sudah ada namun belum populer.

Cara Kerja Kondom
Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:

  1. Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita.
  2. Sebagai alat kontrasepsi.
  3. Sebagai pelindung terhadap infeksi atau tranmisi mikro organisme penyebab PMS.

Efektifitas Kondom
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap kali berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang tidak konsisten membuat tidak efektif. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.

Manfaat Kondom
Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.

Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain:

  1. Efektif bila pemakaian benar.
  2. Tidak mengganggu produksi ASI.
  3. Tidak mengganggu kesehatan klien.
  4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
  5. Murah dan tersedia di berbagai tempat.
  6. Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
  7. Metode kontrasepsi sementara

Manfaat kondom secara non kontrasepsi antara lain:

  1. Peran serta suami untuk ber-KB.
  2. Mencegah penularan PMS.
  3. Mencegah ejakulasi dini.
  4. Mengurangi insidensi kanker serviks.
  5. Adanya interaksi sesama pasangan.
  6. Mencegah imuno infertilitas.

Keterbatasan Kondom
Alat kontrasepsi metode barier kondom ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:

  1. Efektifitas tidak terlalu tinggi.
  2. Tingkat efektifitas tergantung pada pemakaian kondom yang benar.
  3. Adanya pengurangan sensitifitas pada penis.
  4. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
  5. Perasaan malu membeli di tempat umum.
  6. Masalah pembuangan kondom bekas pakai.

Penilaian Klien
Klien atau akseptor kontrasepsi kondom ini tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna alat kontrasepsi ini adalah:

Kondom

Baik digunakan

Tidak baik digunakan

Ingin berpartisipasi dalam program KB Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi apabila terjadi kehamilan
Ingin segera mendapatkan kontrasepsi Alergi terhadap bahan dasar kondom
Ingin kontrasepsi sementara Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
Ingin kontrasepsi tambahan Tidak mau terganggu dalam persiapan untuk melakukan hubungan seksual
Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan Tidak peduli dengan berbagai persyaratan kontrasepsi
Beresiko tinggi tertular/menularkan PMS

Kunjungan Ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan ada masalah dalam penggunaan kondom dan kepuasan dalam menggunakannya. Apabila masalah timbul karena kekurangtahuan dalam penggunaan, maka sebaiknya informasikan kembali kepada klien dan pasangannya. Apabila masalah yang timbul dikarenakan ketidaknyamanan dalam pemakaian, maka berikan dan anjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.

Penanganan Efek Samping
Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi kondom.

Efek Samping Atau Masalah

Penanganan

Kondom rusak atau bocor sebelum pemakaian Buang dan pakai kondom yang baru atau gunakan spermisida
Kondom bocor saat berhubungan Pertimbangkan pemberian Morning After Pil
Adanya reaksi alergi Berikan kondom jenis alami atau ganti metode kontrasepsi lain
Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual Gunakan kondom yang lebih tipis atau ganti metode kontrasepsi lain

Referensi
Bambangguru. 2008. AIDS. bambangguru.wordpress.com/2008/12/01/aids/#more-301 diunduh 28 Feb. 2010, 08:45 PM
kondomku.com/page_3 diunduh 28 Feb. 2010, 10:25 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 17- MK 21).
swish.org.uk/?q=sex_info/condoms diunduh 28 Feb. 2010, 08:40 PM.
thebody.com/content/art12636.html diunduh 28 Feb. 2010, 10:21 PM


One response to “Kondom”

  1. metode kontrasepsi yang cukup mudah digunakan dan dijual bebas. justru dijual bebas inilah yang sering menimbulkan masalah

    di satu sisi, kita pasti setuju bahwa metode ini sangat bagus untuk dikampanyekan sebagai upaya pencegahan Penyakit Menular Seksual. di sisi lain, tentu kita prihatin (kalau masih punya nurani) melihat anak SMP beli kondom sebelum pergi mencari Pekerja Seks Komersial untuk diajak kencan.

    Anehnya, kondom justru kalah gencar dengan produk rokok, dimana pada produk rokok dicantumkan 18+, tidak menjual rokok untuk anak dibawah umur, ataupun berbagai macam peringatan.

    Kondom?? adakah tertera 18+ atau khusus bagi orang dewasa ? ataukah memang ada intrik dagang yang menumpang dalam aspek politik? ah, entahlah…huehehehe…

    -Salam-