Home > Askeb IV (Patologi) > Plasenta Previa

Plasenta Previa

Jan 06, 2010 5 Comments by lusa

Pendahuluan

Implantasi plasenta normalnya terletak di bagian fundus (bagian puncak atau atas rahim). Bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas ke bagian bawah apalagi menutupi jalan lahir. Patahan jalan lahir ini adalah ostium uteri internum, sedangkan dari luar dari arah vagina disebut ostium uteri eksternum.

Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Plasenta previa merupakan salah satu penyebab utama perdarahan antepartum pada trimester ketiga.

Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998).

Menurut Browne, klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, yaitu:

  1. Plasenta Previa Totalis
  2. Plasenta Previa Parsialis
  3. Plasenta Previa Marginalis
  4. Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)

Plasenta Previa Totalis

Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan in order to vaginam (normal/spontan/biasa), karena risiko perdarahan sangat hebat.

Plasenta Previa Parsialis

Bila hanya sebagian/separuh plasenta yang menutupi jalan lahir. Pada tempat implantasi inipun risiko perdarahan masih besar dan biasanya tetap tidak dilahirkan melalui pervaginam.

Plasenta Previa Marginalis

Bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir bisa dilahirkan pervaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.

Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)

Lateralis plasenta, tempat implantasi beberapa millimeter atau cm dari tepi jalan lahir risiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang kecil, dan bisa dilahirkan pervaginam dengan aman. Pinggir plasenta berada kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.

Etiologi

Beberapa faktor dan etiologi dari plasenta previa tidak diketahui. Tetapi diduga hal tersebut berhubungan dengan abnormalitas dari vaskularisasi endometrium yang mungkin disebabkan oleh timbulnya parut akibat trauma operasi/infeksi. (Mochtar, 1998). Perdarahan berhubungan dengan adanya perkembangan segmen bawah uterus pada trimester ketiga. Plasenta yang melekat pada area ini akan rusak akibat ketidakmampuan segmen bawah rahim. Kemudian perdarahan akan terjadi akibat ketidakmampuan segmen bawah rahim untuk berkonstruksi secara adekuat. Faktor risiko plasenta previa termasuk:

  1. Riwayat plasenta previa sebelumnya.
  2. Riwayat seksio sesarea.
  3. Riwayat aborsi.
  4. Kehamilan ganda.
  5. Umur ibu yang telah lanjut, wanita lebih dari 35 tahun.
  6. Multiparitas.
  7. Adanya gangguan anatomis/tumor pada rahim, sehingga mempersempit permukaan bagi penempatan plasenta.
  8. Adanya jaringan rahim pada tempat yang bukan seharusnya. Misalnya dari indung telur setelah kehamilan sebelumnya atau endometriosis.
  9. Adanya trauma selama kehamilan.
  10. Sosial ekonomi rendah/gizi buruk, patofisiologi dimulai dari usia kehamilan 30 minggu segmen bawah uterus akan terbentuk dan mulai melebar serta menipis.
  11. Mendapat tindakan Kuretase.

Patologi

Perdarahan tidak dapat dihindari karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan itu, tidak sebagaimana serabut otot uterus yang menghentikan perdarahan pada kala III dengan plasenta yang letaknya normal. Makin rendah letak plasenta, makin dini perdarahan terjadi. Oleh karena itu, perdarahan pada plasenta previa totalis akan terjadi lebih dini daripada pada plasenta letak rendah yang mungkin baru berdarah setelah persalinan dimulai.

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala dalam hal ini adalah gejala utama dan gejala klinik.

Gejala Utama

Perdarahan yang terjadi bisa sedikit atau banyak. Perdarahan yang berwarna merah segar, tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri.

Gejala Klinik

  1. Perdarahan yang terjadi bisa sedikit atau banyak. Perdarahan yang terjadi pertama kali biasanya tidak banyak dan tidak berakibat fatal. Perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari sebelumnya. Perdarahan pertama sering terjadi pada triwulan ketiga.
  2. Pasien yang datang dengan perdarahan karena plasenta previa tidak mengeluh adanya rasa sakit.
  3. Pada uterus tidak teraba keras dan tidak tegang.
  4. Bagian terbanyak janin biasanya belum masuk pintu atas panggul dan tidak jarang terjadi letak janin letak janin (letak lintang atau letak sungsang)
  5. Janin mungkin masih hidup atau sudah mati, tergantung banyaknya perdarahan, sebagian besar kasus, janinnya masih hidup.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis perdarahan diakibatkan oleh plasenta previa diperlukan anamnesis dan pemeriksaan obstetrik. Dapat juga dilakukan pemeriksaaan hematokrit. Pemeriksaan bagian luar terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul. Pemeriksaan inspekulo bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks atau vagina seperti erosro porsionis uteri, karsinoma porsionis uteri polipus serviks uteri, varises vulva dan trauma.

Komplikasi Plasenta Previa

Menurut Prof.Dr.Sarwono Prawirohardjo.SpOG,1997,Jakarta.

  1. Prolaps tali pusat.
  2. Prolaps plasenta.
  3. Plasenta melekat, sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kerokan.
  4. Robekan-robekan jalan lahir karena tindakan.
  5. Perdarahan post portum.
  6. Infeksi karena perdarahan yang banyak.
  7. Bayi premature atau lahir mati.

Penanganan

Menurut Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo.SpOG. 1997. Jakarta.

Penanganan Pasif

  1. Perhatian – Tiap-tiap perdarahan triwulan ketiga yang lebih dari show (perdarahan inisial), harus dikirim ke rumah sakit tanpa dilakukan manipulasi apapun. Baik rektal apalagi vaginal (Eastmon).
  2. Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit, janin masih hidup belum inpartu, kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat badan janin dibawah 2500 gr, maka kehamilan dapat dipertahankan, istirahat dan pemberian obat-obatan seperti spasmolitika, progestin atau progesterone, observasi dengan teliti.
  3. Sambil mengawasi periksa golongan darah dan menyiapkan donor transfusi darah, bila memungkinkan kehamilan dipertahakan setua mungkin supaya janin terhindar dari prematuritas.
  4. Harus diingat bahwa bila dijumpai ibu hamil tersangka plasenta previa rujuk segera ke rumah sakit dimana tedapat fasilitas operasi dan transfusi darah.
  5. Bila kekurangan darah, berikanlah transfusi darah dan obat-obatan penambah darah.

Cara Persalinan

  1. Persalinan Pervaginam
  2. Persalinan perabdominan, dengan seksio sesarea.

Referensi

Kedaruratan Kebidanan. 1996. Buku Ajar Untuk Program Pendidikan Bidan “Perdarahan Antepartum Buku II”. Jakarta.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Sarwono, P. 1997. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
stasiunbidan.blogspot.com
Winda, 2007. Asuhan Kebidanan Kepada Ibu Hamil Dengan Plasenta Letak Rendah. Politeknik Departemen Kesehatan Tanjung Karang Prodi Kebidanan Metro.
Image, chop.edu, nursingcrib.com

Kata Kunci

plasenta previa, plasenta letak rendah, askeb patologi, robekan jalan lahir, askeb 4, fundus, plasenta previa totalis, askeb IV, multiparitas, patofisiologi plasenta previa, seksio sesarea, askeb plasenta previa, ostium uteri internum, implantasi adalah, plasenta previa marginalis, ostium uteri eksternum, patologi, asuhan kebidanan patologi, laserasi jalan lahir, yhsm-plushome_001, askeb 4 patologi, ostium uteri, plasenta marginalis, patologi kehamilan, askeb iv patologi.

Askeb IV (Patologi)
© LUSA.web.id   |   Share :  
lusa

About the author

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

5 Responses to “Plasenta Previa”

  1. MADUWI says:

    DISTOSIA

  2. wahyu says:

    bagaimana kalau Plasenta Previa terjadi pada triwulan pertama bu?

  3. lusa says:

    Plasenta previa terjadi pada kehamilan lebih dari 28 minggu atau trimester ketiga.
    Jika terjadi perdarahan pada triwulan pertama disebut “ABORTUS”…

    Silakan baca artikel http://www.lusa.web.id/abortus/

    Terimakasih…

  4. regi says:

    bu , adakah informasi tentang erosro porsionis uteri?? terima kasih